
Namaku Denaya Arsyi. Aku adalah siswi di sebuah sekolah putih
abu-abu yang terkenal dengan sebutan SMA. Sekarang ini, aku menginjak
semester 1 kelas 2 SMA.
Pagi hari ini aku terbangun dengan tergesa-gesa. Aku segera
melaksanakan ritual mandiku dan bergegas ke dapur untuk sarapan. Setelah
selesai sarapan, aku langsung pergi ke sekolah karena hari ini ada
pelajaran matematika. Dan guru matematika tersebut terkenal killer di
sekolahku. Aku menaiki sebuah bus untuk sampai di sekolah. Sayangnya,
saat aku sampai di sekolah pintu gerbang sudah tertutup. Aku sangat
gelisah dan berusaha untuk masuk ke dalam. Aku memberanikan diri untuk
memanjat gerbang itu. Untung saja aku memakai celana hari ini jadi aku
tak perlu sungkan untuk memanjat gerbang yang lumayan tinggi itu.
Sebelum memanjat, aku celengak-celinguk mencari keberadaan satpam.
Untunglah satpam itu sedang tidak ada di pos-nya.
Bruk. Aku melompat dari atas gerbang dan segera melesat ke arah
kelasku. Untung saja tidak ada yang melihat kalau aku sudah berani
memanjat gerbang sekolah. Na'as. Saat sampai di kelas sudah ada Pak Wijaya selaku guru
matematika yang terkenal killer itu. Aku memberanikan diri untuk masuk
ke kelas. Pak Wijaya memangil namaku saat aku sudah ada di hadapannya.
Nyaliku langsung menciut saat mendengar suara baritonnya yang super
tegas itu. Aku tersentak saat Pak Wijaya memarahiku karena aku datang
terlambat, dia juga menceramahiku agar aku lebih giat belajar karena
nilai matematikaku sangat rendah. Aku sangat malu sekali karena dimarahi
dan diceramahi di depan murid-murid yang lain. Akhirnya satu jam
pelajaran Pak Wijaya dihabiskan hanya untuk menceramahiku.
Setelah peristiwa itu aku hanya diam mematung di kursiku. Aku bahkan
tak menghiraukan perkataan teman-teman yang memanggil namaku. Aku terus
termenung. Memikirkan kesalahanku hari ini. Setelah memikirkannya aku
bertekad akan merubah cara hidupku.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Namun, aku
masih asyik berada di perpustakaan sekolah. Aku berusaha mempelajari
pelajaran matematika yang belum aku pahami. Kegiatan ini terus aku
lakukan setiap hari sehabis pulang sekolah.
Setelah beberapa minggu berusaha mengubah cara hidupku, akhirnya aku
berhasil. Sekarang aku tak pernah terlambat pergi ke sekolah dan semua
nilai matematikaku meningkat drastis. Aku sangat bahagia. Tak sia-sia
aku berusaha sehingga membuahkan hasil yang baik.
No comments:
Post a Comment